Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Derai-Derai Cemara

puisi Chairil Anwar 1949 Cemara menderai sampai jauh terasa hari kan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap dipukul angin yang terpendam aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa wakru bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitingan kini hidup hanya meneunda kekalahan tambah terasaing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah Puisi ini sangat berkesan bagiku, dulu ini adalah caraku mengekspresikan jiwaku Separuh jiwaku rasanya hidup saat membacakan puisi Namun setengahnya lagi terasa lebih hidup lagi dikala aku menciptakan puisi Kehidupa terjal da berliku yang dialami setiap orang tentunya aka berbeda Bagi satu orang kadang bukan suatu masalah besar, namun bagi orang lain adalah masalah yang sangat serius. Apa yang kalian rasakan saat membaca banyak postingan maupun buku? Adakah penyegar dalam dahaga yang dirasakan? Hari-hari mengukir sejarahnya sendiri Akan