Derai-Derai Cemara
puisi
Chairil Anwar 1949
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari kan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa wakru bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitingan kini
hidup hanya meneunda kekalahan
tambah terasaing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Puisi ini sangat berkesan bagiku, dulu ini adalah caraku mengekspresikan jiwaku
Separuh jiwaku rasanya hidup saat membacakan puisi
Namun setengahnya lagi terasa lebih hidup lagi dikala aku menciptakan puisi
Kehidupa terjal da berliku yang dialami setiap orang tentunya aka berbeda
Bagi satu orang kadang bukan suatu masalah besar, namun bagi orang lain adalah masalah yang sangat serius.
Apa yang kalian rasakan saat membaca banyak postingan maupun buku?
Adakah penyegar dalam dahaga yang dirasakan?
Hari-hari mengukir sejarahnya sendiri
Akan berbeda bagi setiap individu.
Komentar
Posting Komentar